Senin, 08 Agustus 2016


BAB IV
PERENCANAAN RESERVOIR


4.1    Reservoir
Dalam suatu sistem perencanaan penyediaan air minum diperlukan adanya suatu perhitungan reservoir karena reservoir merupakan yang sangat penting dalam suatu sistem.

4.1.1 Kriteria Desain Reservoir
Dalam suatu distribusi reservoir memegang peranan penting, instalasi pengolahan air memberikan kapasitas berdasarkan kebutuhan air maksimum per hari, sedangkan sistem distribusi direncanakan dengan berdasarkan pada debit puncak perjam. Dalam hal ini ada persediaan yang besar antara kapasitas yang satu dengan yang lainnya. Untuk menyeimbangkan perbedaan tersebut diperlukan suatu tempat penampungan air yaitu reservoir distribusi. Kelebihan air yang diakibatkan oleh pemakaian air yang tidak maksimal disimpan dalam reservoir.

4.1.1.1 Fungsi Reservoir
Fungsi reservoir antara lain:
1.      Equalizing Flows yaitu untuk menyeimbangkan aliran-aliran, sedangkan debit yang keluar bervariasi atau berfluktuasi, unsur ini diperlukan suatu penyeimbangan aliran yang selain melayani fluktuasi juga dapat digunakan untuk menyimpan cadangan air untuk keadaan darurat.
2.      Equalizing pressure atau menyeimbangkan tekanan, pemerataan tekanan diperlukan akibat bervariasinya pemakaian air di daerah distribusi.
3.      sebagai distributor, pusat atau sumber pelayanan.
Sistem distribusi mencakup aliran secara gravitasi penggunaan pompa bertekanan, dan suatu kombinasi aliran secara gravitasi dan dengan pompa.
Perhitungan kapasitas reservoir distribusi dilakukan berdasarkan pemakaian air dari jam ke jam yang selalu berbeda, selain itu metode pengaliran juga mempengaruhi besarnya kapasitas reservoir yang harus disediakan.

Variasi reservoir disesuaikan sistem pengaliran, yaitu:
1.      Reservoir tinggi, yaitu pengaliran distribusi dilakukan secara gravitasi, reservoir ini bisa berupa ground tank (reservoir), atau berupa reservoir menara (roof tank) yang ketinggiannya harus diperhitungkan agar pada titik kritis masih ada sisa tekan.
2.      Reservoir rendah yaitu pengaliran distribusi dilakukan dengan pemompaan, reservoirnya berupa ground tank.
3.      Penggunaan reservoir pembantu, misalkan karena adanya batasan konstruksi, sehingga volume yang keluar dari reservoir tidak mencukupi.   

4.1.1.2 Lokasi Reservoir
Reservoir distribusi harus diletakkan secara terpusat dalam area yang dilayani, atau setidaknya pada pusat daerah pelayanan yang dimaksud. Reservoir tersebut juga harus memiliki elevasi yang cukup untuk menjamin terpenuhinya tekanan yang diperlukan untuk pengaliran air.
Alasan penempatan pada titik pusat daerah pelayanan yaitu untuk mereduksi kehilangan tekanan akibat aliran dalam pipa distribusi dengan cara meminimalkan jarak yang ditempuh oleh aliran. Lokasi reservoir akan memberikan pengaaruh yang cukup besar pada fluktuasi tekanan air di beberapa bagian sistem distribusi. Penempatan reservoir harus diperhatikan agar dapat menjamin tekanan pada seluruh sistem distribusi.

4.1.2 Perhitungan Volume Reservoir
Untuk menghitung kapasitas reservoir ini, maka reservoir ditinjau dari fungsinya sebagai equalizing flow. Reservoir diperlukan untuk menyeimbangkan fluktuasi permukaan air harian, sehingga kebutuhan maksimum per jam dapat terpenuhi.
Kapasitas reservoir ini dapat ditentukan bila diketahui fluktuasi pemakaian air harian di kota tersebut:
Berikut ini adalah contoh perhitungan fluktuasi pemakaian air:
  • Kolom 1 
Waktu pemakaian air

  • Kolom 2
Jumlah jam pada waktu pemakaian air
24.00 – 05.00 = 5 jam
  • Kolom 3
Supply air per jam dalam % dari sistem transmisi
100% / 24 jam = 4.17%
  • Kolom 4
Diketahui dari survey/penelitian terhadap fluktuasi pemakaian air = 0,75%
  • Kolom 5
Total Supply air (%)    = jumlah jam x supply air per jam
                                    = (2) x (3)
= 5 jam x 4.17 % = 20.85 %
  • Kolom 6
Total pemakaian (%)   = jumlah jam x pemakain per jam (%)
                                          = (2) x (4)
= 5 jam x 0.75 % = 3,75%
  • Kolom 7
Supply demand (surplus)        = Supply total (%) – Pemakaian total (%)
                                                      = 20,85% - 3,75% = (+) 17,1%
(jika nilai positif)
  • Kolom 8
Supply demand (deficit)         = Supply total (%) – pemakaian total (%)
                                                      = 4,17% - 6 % = (-) 1,83 %
(jika nilai negatif)

Dengan cara yang sama maka didapat fluktuasi pemakaian air pada tabel 4.1 di bawah ini:



Tabel 4.1 Fluktuasi Pemakaian Air
Waktu
Jumlah Jam
Supply air Per jam (%)
Pemakaian Per jam (%)
Total Supply (%)
Total Pemakaian (%)
Volume Reservoir
Surplus
Defisit
24.00 - 05.00
5
4.17
0.75
20.85
3.75
17.1
-
05.00 - 06.00
1
4.17
4.00
4.17
4
0.17
-
06.00 - 07.00
1
4.17
6.00
4.17
6
-
1.83
07.00 - 09.00
2
4.17
8.00
8.34
16
-
7.66
09.00 - 10.00
1
4.17
6.00
4.17
6
-
1.83
10.00 - 13.00
3
4.17
5.00
12.51
15
-
2.49
13.00 - 17.00
4
4.17
6.00
16.68
24
-
7.32
17.00 - 18.00
1
4.17
10.00
4.17
10
-
5.83
18.00 - 20.00
2
4.17
4.50
8.34
9
-
0.66
20.00 - 21.00
1
4.17
3.00
4.17
3
1.17
-
21.00 - 22.00
1
4.17
1.75
4.17
1.75
2.42
-
22.00 - 24.00
2
4.17
0.75
8.34
1.5
6.84
-
Jumlah
55.75
100
100
27.70
27.62
Sumber: Hasil Perhitungan

Untuk mencari volume reservoir perlu dihitung terlebih dahulu besarnya permukaan yang lebih besar dari debit yang disediakan ( defisit ) dari supply rata-rata harian reservoir selama pengaliran 24 jam, supply rata-rata tiap jamnya adalah :
100 % / 24 jam = 4,17 %

Untuk menghitung volume reservoir, maka digunakan nilai rata-rata dari jumlah persentasi di atas karena perbedaan diantara kedua jumlah tersebut sebenarnya hanya untuk menghitung kapasitas reservoir dan perbedaan diantara kedua jumlah tersebut sebenarnya hanya merupakan pembulatan. Dengan demikian maka diperoleh harga rata-rata kapasitas reservoir adalah sebesar :

Z          =
            = 27.66
Volume reservoir adalah volume yang digunakan untuk menampung sejumlah air yang dipergunakan apabila pemakaian debit melebihi dari pemakaian rata-rata atau untuk memenuhi kebutuhan puncak.

Volume Reservoir = Z % × Debit rata-rata tahun 2033
Q rata-rata tahun 2033            = 1549.10 L/det
                                                = 1.55 m3/det

Maka : Volume Reservoir       = 27,66 % × 1,55  m3/det ×86400 det/hari
                                                =  37.034 m3/hari » 37.000 m3/hari

Untuk mengantisipasi adanya keperluan mendadak maka volume reservoir ditambah 10 % dari volume reservoir.

 Volume reservoir         =  (10 % × 37.000 m3/hari) + 37.000 m3/hari
                                     =  40.737,49  ~ 40.750  m3/hari

Untuk mencari dimensi reservoir, diasumsikan reservoir memiliki kedalaman 10 meter  dengan perbandingan panjang dan lebar adalah 2 : 1, sehingga didapat dimensi reservoir sebagai berikut :

Volume reservoir         =  P × L × T
48962,1 m3/hari           =   P × L × 10 m
                   P × L              ;  P     = 2 L  ( P : L  =  2 : 1 )
                  2 L × L  = 4075
                           L2 =          
                           L2  = 2037.5
                           L   =  45,14 m
Panjang  ( P )                =  2 L
                                     =  2 (45,14)
                                     =  90.27 m

Jadi dimensi reservoir adalah :
Panjang  ( P )                           =  90.27 ~ 91 m
Lebar     ( L )                           =  45.15 ~ 46 m

Tinggi ( kedalaman ) ( t )        =  10 m




link donwloadnya 
https://www.academia.edu/8645788/Hitungan_volume_reservoir